Iapun berkata kepada Abdurrahman. "Silahkan ambil separuh hartaku untukmu." Namun, apa jawaban Abdurrahman: "Terima Kasih, Semoga Allah memberkahi hartamu, tunjukkan saja padaku di mana letak pasar!" Pilihan untuk memulai menjalankan perdagangan di pasar itu lah yang menjadi awal dari keberhasilan Aburrahman bin Auf menjadi pengusaha kaya raya.Cara Bisnis Abdurrahman Bin Auf – – Ungkapan “Ketika saya mengangkat batu, saya melihat bahwa saya mendapatkan emas atau perak,” ungkap seorang teman dekat Sayyidina Abu Bakar al-Shidiq Abdurrahman bin Auf. , Istiqomah mampu memproduksi artikel-artikel Islami melalui jaringan penulis dan tim redaksi yang rutin menulis. Anda dapat berpartisipasi dalam gerakan literasi Daa ini dengan membagikan artikel ini di saluran media sosial Anda dan Anda bahkan dapat memberikan donasi. Abdurrahman bin Auf bukanlah orang yang terbatas. Dia tidak boros dan mengabaikan lingkungannya. Orang kedelapan yang menyatakan dirinya Muslim di hadapan Syah Allah. Inilah yang diungkapkan kalimat di atas, karena ia bersyukur atas anugerah Allah SWT. Seperti seorang pengusaha yang brilian. Kecerdasan Abdurrahman Bin Auf Dalam Berdagang, Cara Kaya Tanpa Modal Kisah bisnis sahabat Abdurrahman bin Auf ini bermula saat ia hijrah ke Madinah. Setelah disita oleh penguasa Quraisy, semua kekayaan yang dikumpulkannya tiba-tiba “dijual”. Dia juga tidak membawa harta apapun ke Madinah. Di Madinah Rosululloh SAW. Persaudaraan orang-orang Muhajirin yang sebagian besar adalah pedagang, dan penduduk asli Madinah yang sebagian besar adalah petani, termasuk Abdurrahman bin Auf yang masih kerabat seorang kaya. Anas bin Malik terungkap dalam sejarah. Ia mengatakan bahwa Abdurrahman bin Auf pernah menjadi saudara Nabi dan Saad bin Ar-Rabi Al-Ansari. Saat itu, Saad Al-Ansari memiliki dua istri dan sangat kaya. Ia kemudian juga menawarkan Abdurahman bin Auf untuk membagi istri dan hartanya. Istri Saad akan diceraikan dan diberikan kepada Abdurrahman setelah masa iddahnya selesai. Sikap Abdurrahman bin Auf tak terduga saat menerima undangan luar biasa ini. Jual Semesta Hikmah Publishing Selama di Madinah, sahabat Abdurrahman bin Auf ini memulai lagi dari nol. Dia terkenal karena bisnis keju dan ghee-nya. Setelah itu, tak butuh waktu lama keuntungan dagang Gus Dur meningkat. Ia menjadi pengusaha multinasional; dari Yaman, Suriah. Bahkan, banyak barang yang diduga diimpor ke Madinah berasal dari China. Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai seorang pedagang yang brilian dan lihai. Ketika dia pergi ke pasar, dia tidak hanya berdagang, tetapi juga memperhatikan dengan seksama. Dari pengamatannya, ia mengetahui bahwa lapak yang ditempati para pedagang ternyata adalah milik para pedagang Yahudi. Pedagang yang berjualan di sana menyewa tanah, tidak berbeda dengan pedagang yang saat ini menyewa lapak. Abdurahman punya ide kreatif untuk mencoba mematahkan hegemoni para saudagar Yahudi. Dia juga mendekati saudara barunya untuk membeli tanah yang kurang berharga di dekat pasar. Kemudian gambar tanah dan berikan kondisi yang baik. Siapapun bisa membawa air dan menjualnya di tanah tanpa sewa. Dia mendorong para pedagang untuk secara jujur membagikan hasil mereka jika mereka mendapat untung dari perdagangan di sana. Pedagang tentu senang karena biaya operasional yang biasa mereka keluarkan jauh lebih rendah. Singkatnya, para pedagang berbondong-bondong mendatangi pasar yang dirancang oleh Abdulrahman bin Auf itu. Cara Bisnis Utsman Bin Affan Kemandirian, kerja keras dan keuletan dalam berdagang menjadi kekuatan Abdurrahman bin Auf. Sikap ini tidak diragukan lagi menginspirasi penduduk asli dan membuat semua Muslim di Madinah bangkit untuk bekerja sebagai petani, pedagang, dan buruh. Saat itu, tidak ada satupun dari mereka yang menganggur. Apa yang dilakukan Abdurrahman kemudian dijadikan contoh bagaimana umat Islam bisa lolos dari kehidupan. Abdul Rahman ibn Auf juga menyumbangkan setengah dari kekayaannya pada masa Nabi. Dia kemudian menyumbangkan dinar lagi untuk amal. Dia memberi lima ratus kuda dan lima ratus unta. Satu dokumen menyebutkan bahwa dia bisa membebaskan tiga puluh budak dalam satu hari. Menjelang kematiannya Abdurahman bin Auf menangis tersedu-sedu. Lalu teman-teman di sekitarnya bertanya, “Beban apa yang membuatmu begitu sedih?” Tips Mencari Modal Usaha Yang Halal Dan Jauh Dari Praktik Riba Abdurrahman menjawab, “Sesungguhnya Musab bin Umair lebih baik dariku. Ia meninggal pada zaman Nabi Muhammad. Tidak ada yang disembunyikannya. Hamzah bin Abdul Muthalib juga lebih baik dariku. Kami belum menyiapkan kain kafan untuknya. Bahkan , saya takut ketika saya menjadi laki-laki yang niat baiknya melesat di kehidupan dunia saya takut ditahan oleh teman-teman saya karena saya memiliki banyak harta. Terakhir, contoh yang bisa diambil dari kisah sahabat Abdurrahman bin Auf adalah bacaan doa yang sering dibaca saat Tawaf di depan Ka’bah. “Ya Allah, lindungi aku dari keserakahanku sendiri!” Kalau ketemu pengusaha muslim biasanya kami menikah atau menyatakan diri sebagai pengusaha, ada juga yang tahaddut binnim. Ada yang bilang omzet turun tajam, hutang menumpuk, penjualan turun, produk tidak bisa dijual, masalah teknis, dll. Saya biasanya mengatakan bahwa jika kita fokus pada suatu masalah, masalah terkecil pun pasti akan menjadi lebih besar. Kemudian fokus pada apa yang membuat bisnis kita berkembang. Tidak ada pengusaha tanpa masalah, dan setiap orang melihat masalah dari sudut yang berbeda. Lihatlah Abdurrahman bin Auf, seorang pengusaha sahabat Rasulullah yang berusaha menjadi miskin. Ini tantangan baginya juga, tapi dia menikmatinya. Apa yang terjadi Kisah Abdurrahman Bin Auf Sahabat Nabi Yang Kaya Dan Tak Lelah Bersedekah Pernah Rasulullah SAW bersabda bahwa Abdurahman bin Auf ra akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. Ini karena orang terkaya memiliki waktu paling banyak untuk mendapatkan pinjaman. Maka, mendengar hal tersebut, Abdurahman bin Auf ra pun berpikir keras bagaimana cara cepat kembali ke keadaan miskin dan masuk surga. Abdurrahman bin Auf ra pun menjual semua hartanya dan membeli semua kurma busuk milik sahabatnya ini dengan harga tinggi. Bagaimana dengan kita? Setelah sedikit meraba-raba, dia mulai berteriak tanpa tujuan. Pria yang dulunya aktif membaca Al-Qur’an ini menghela napas lega. Dulu saya sibuk dakwah, tapi tiba-tiba saya tidak punya waktu, yaitu sibuk dengan bisnis. Buku Kti Abdurrahman Bin… Seorang utusan Syah Yaman bermaksud membeli semua kurma Abdurrahman bin Auf dengan harga 10 kali lipat dari harga normal. Yang lain mencoba menjadi kaya. Di sisi lain, Abdurrahman bin Auf sebenarnya berusaha menjadi miskin, namun selalu gagal. Firman Tuhan itu benar “Wahai manusia, ada makananmu di surga. Dan segala karunia yang dijanjikan kepadamu” Qs. Adz Dzariat, 22 Jawaban tidak! Allah SWT. Allah adalah penguasa makanan. Dialah yang memberi makanan. Karena dukungan Tuhan untuk kita manusia tidak mungkin salah alamat. Inovasi Bisnis Sebuah Keharusan Cara dagang abdurrahman bin auf, sahabat abdurrahman bin auf, amalan abdurrahman bin auf, sedekah abdurrahman bin auf, doa abdurrahman bin auf, buku abdurrahman bin auf, cerita abdurrahman bin auf, abdurrahman bin auf, dzikir abdurrahman bin auf, bisnis abdurrahman bin auf, kekayaan abdurrahman bin auf, kisah abdurrahman bin aufemail: putriapria8@gmail.com. Naskah diterima 03 Juli 2017, direview 10 Juli 2017, disetujui 09 Oktober 2017. Abstract: Believed on earth and trusted in the heavens is another name given to
Strategi Bisnis Pemula ~ Untuk saudara muslim pasti tidak asing dengan nama ini. Abdurrahman Bin Auf, sahabat Rasulullah yang sangat kaya raya. Bahkan disebut sebagai sahabat yang paling kaya. Awal masuk islam, beliau meninggalkan semua harta bendanya. Karena ketika berhijrah dari Mekah ke Madinah oleh kaum Quraisy tidak boleh membawa harta bendanya sepeserpun. Kita bisa mengambil point – point penting dari strategi bisnis beliau. Terutama para bisnis pemula. Berikut adalah point – point penting dari Abdurrahman Bin Auf dalam berbisnis 1. Market Abdurrahman bin Auf sangat fokus terhadap market atau pasar. Bahkan ketika beliau masuk di Madinah, meminta tolong salah seorang sahabatnya untuk menunjukkan pasar. Beliau langsung mempelajari kebutuhan market yang ada di pasar tersebut. Terkadang sebagai bisnis pemula bingung. Mana dulu ya, antara produk dan market ? Kita bisa belajar dari konsep beliau. Dulukan pasar. Riset pasar dan pelajari market. Pelajari secara mendalam kebutuhan market Anda. Ketika Anda sudah mengetahui masalah pada pasar tersebut. Maka anda bisa menciptakan solusi dalam bentuk produk. Bingung ? Intinya seperti ini. Ketika ada masalah kebutuhan market yang harus dipenuhi ciptakan solusi dalam bentuk produk yang dibutuhkan market. Apa kira – kira masalahnya ? Apa kira – kira Yang dibutuhkan ? Apa kira – kira Yang diinginkan ? Itu yang harus Anda cari ketika riset pasar agar bisa menciptakan sebuah produk. Jadi otomatis, tidak perlu waktu lama. Insya Allah jualan Anda pasti laris, karena produk Anda sangat dibutuhkan oleh mereka para target market. 2. Cash Abdurrahman Bin Auf membeli atau menjual barang secara cash. Tidak ada sistem kredit. Basisnya semuanya cash. Walaupun hutang boleh. Yang tidak boleh itu dalam Islam adalah riba. Boleh berhutang di awal membangun bisnis. Tetapi tidak boleh riba. Apa itu riba ? Anda cari sendiri ya. Saya akan fokus menulis konsep strategi dari Abdurrahman Bin Auf. Karena sejatinya hutang itu menjadikan seseorang ketergantungan. Dikit – dikit hutang. Dikit – dikit hutang. Itulah yang menjadi alasan beliau untuk menerapkan sistem cash pada bisnisnya. 3. Keuntungan Kecil Abdurrahman Bin Auf dalam berbisnis, mengambil profit atau keuntungan kecil. Tapi fokusnya ke volume. Misa,l jualan snack atau sejenisnya, produknya kecil tapi yang beli banyak. Intinya disini Abdurrahman Bin Auf tidak mau terlalu membebani pembeli dengan harga yang tinggi. Fokus untuk melayani pembeli agar bisnis bisa jangka panjang. 4. Kualitas Produk Jadi Abdurrahman Bin Auf tidak membeli produk yang jelek atau rusak. Beli produk harus yang memiliki kualitas bagus. Itu prinsip beliau. Karena jika beliau membeli produk yang jelek maka akan susah menjualnya kembali. Maka fokus membeli produk – produk yang punya kualitas bagus. Logikanya, ketika produk yang kita jual bagus. Pasti konsumen akan puas dan repeat order. Pemesanan kembali inilah yang menjadikan bisnis bisa jangka panjang. Kalau konsumen sudah loyal dengan produk kita, maka market share nya juga akan lebih luas. Kalau dalam bahasa jawanya gepok tularnya cepat. Konsumen yang loyal akan banyak merekomendasikan teman atau koleganya untuk membeli produk yang kita jual. 5. Berkah Dalam islam diajarkan. Ketika bisnis jangan hanya cari keuntungan. Tetapi Allah harus ridho. Bagaimana agar Allah ridho ? Produk yang dijual harus halal dan legal. Tidak menipu. Harus jujur. Jadi Abdurrahman Bin Auf mengajarkan, jadikan bisnis jalan untuk lebih dekat dengan Allah. Contoh caranya melalui ibadah sedekah atau yang lainnya. Jadikan tujuan bisnis yang utama adalah untuk akhirat. Ada quote dari salah satu pengusaha terkenal di Indonesia. “ Untung itu penting, tapi berkah lebih penting. Bisnis bukan tentang untung dan rugi, tetapi tentang halal dan haram.” Baca Juga Mencontoh Strategi Bisnis Sahabat Utsman Bin Affan Oke, mungkin itu yang bisa saya tulis. Semoga kita bisa mengambil ilmu dari sahabat Abdurrahman Bin Auf untuk perkembangan bisnis yang kita bangun. Salam Sukses, Salam Satoeasa Untuk Indonesia sumber foto
AbdurrahmanBin Auf dalam berbisnis, mengambil profit atau keuntungan kecil. Tapi fokusnya ke volume. Misa,l jualan snack atau sejenisnya, produknya kecil tapi yang beli banyak. Intinya disini Abdurrahman Bin Auf tidak mau terlalu membebani pembeli dengan harga yang tinggi. Fokus untuk melayani pembeli agar bisnis bisa jangka panjang. 4.Perniagaan yang sukses menjadi impian hampir setiap orang yang berniat memiliki usaha. Baik itu usaha kecil ataupun usaha skala besar akan membutuhkan strategi bisnis yang sukses. Berbisnis tentu di lakukan dengan berbagai tahapan dan perencanaan terlebih dahulu dan dapat berkaca dari pengalaman yang pernah membuahkan kesuksesan. Adalah sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Abdurrahman Bin Auf sepanjang hayatnya berprofesi menjadi pedagang muslim yang sukses pada zamannya. Pada kajian Kasensor sebelumnya yaitu, “Tips Sukses Abdurrahman Bin Auf, Sahabat Nabi yang Menjadi Pebisnis Sukses.” pada Senin 10/1/2022 sudah membahas 4 tips sukses sebelumnya yang akan kita simak dalam artikel berikut. Siapa Abdurrahman Bin Auf itu?Abdurrahman Bin Auf, Sosok yang Dikenal sebagai Saudagar Muslimوَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَPernah Berinfak hingga 16 MilyarYuk, Subscribe Sekarang Juga!Tiga Poin Strategi Kesuksesan Bisnis Abdurrahman Bin Auf1. Memilih Target Pasar2. Stalking, Mengetahui Kebutuhan Pasar3. Tahu Level dan Tingkatan Harga yang Tepatيٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًاRelated posts Siapa Abdurrahman Bin Auf itu? Rayk Manggala Syah Putra selaku anggota Sharia Council Evermos sebagai pemateri dari Kajian Senin Sore KASENSOR kali ini berjudul “Strategi Bisnis Sukses Ala Abdurrahman Bin Auf Radhiyallahu Anhu Part 2” di Senin, 17/1/2022 sore lalu. Menurutnya, salah satu sahabat Nabi yang terjamin masuk syurga tersebut juga patut menjadi contoh bagi para pebisnis masa kini yang di anugerahi kekayaan oleh Allah Ta’alla. Abdurrahman Bin Auf memiliki nama lengkap Abdurrahman bin Auf bin Abdu Auf bin Abu bin Harits bin Zuhrah bin Killab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay, Al-Qurasyi Az-Zuhri Al-Makki dan Al-Madani. Ia di lahirkan di Makka pada tahun gajah, dengan usia lebih muda sepuluh tahun dari usia Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan lebih tua 3 tahun dari Umar bin Khattab. Sebagai salah satu Assabiqunal Awwalun atau orang-orang pertama yang menerima ajaran Islam dalam hidupnya sehingga mengetahui seluk beluk rintangan dakwah dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Abdurrahman Bin Auf, Sosok yang Dikenal sebagai Saudagar Muslim Pada kajian KASENSOR sebelumnya, Rayk Manggala Syah Putra di pandu bersama Host Mas Pri membahas empat tips sukses berdagang ala Abdurrahman Bin Auf. Ada terdapat 4 bahasan yaitu Thoriqul Haq, Al-Iman, Al Istianah dan Istifadah sebelumnya dalam strategi bisnis sukses ala Abdurrahman bin Auf. Rayk Manggala Syah Putra memberikan pernyataan bahwa sebagai pengusaha muslim kita seharusnya bercermin pada sejarah, “Kita berusaha bercermin dengan sosok beliau Abdurrahman bin Auf dan mengambil pelajaran dari sosok beliau, rasanya role model satu ini paling cocok karena banyak sejarah yang mengungkapkan fakta positif seputar beliau.” Motivasi yang dapat kita ambil tentunya sebagai seorang muslim dapat meyakini bahwa seseorang yang mendapat kekayaan di sebabkan karena kedermawanannya dan keimannannya sehingga rahmat Allah tersebut turun kepadanya. Ternyata dalam AL-Quran sendiri telah menginformasikan kepada kita bahwasanya mencari rezeki itu sebagian merupakan modal akhirat juga. Hal tersebut terdapat dalam surah Al-Qasas ayat 77 yang berbunyi sebagai berikut, وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ Yang artinya ”Dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” “Allah Subhannallahu Wa Ta’ala berfirman di sini carilah apa yang telah Allah anugerahkan, dengan tujuan utamanya mencari kebahagiaan di akhirat dan jangan lupakan bagian dari kita bahwa ada kenikmatan dunia bagian dari porsi yang benar.” lanjutnya. Jadi, yang perlu kita pahami dari dialog tersebut adalah bahwa mencari kekayaan bukanlah hal yang di larang dalam Islam. Islam sendiri juga menganjurkan bagi para pemeluknya untuk mencari keberkahan dari rezeki yang di dapat, bukan dalam artian sombong atau sengaja berlebih-lebihan. “Parameter zuhud itu adalah orang yang meletakkan dunia itu di tangan bukan di dalamnya hatinya.” kata anggota Sharia Council Evermos itu. Pernah Berinfak hingga 16 Milyar Selain amal sholehnya yang mendorong gerak peradaban Islam pada masanya, Abdurrahman Bin Auf juga memiliki sifat yang sangat dermawan. Baginya, harta yang dimiliki tidaklah berarti apa-apa dan ini dapat menjadi role model bagi kita sebagai pengusaha yang bertekad untuk sukses dunia dan akhirat nantinya. “Kalau infak itu dia tidak hanya mengeluarkan 100 ribu 200 ribu tetapi sudah ribuan dinar. Bahkan ketika saya membaca kitab berkaitan dengan Abdurrahman bin Auf beliau menginfakkan hartanya sekitar dinar, yah anggaplah satu dinar itu setara 4,25 gram emas sekarang dan 1 gram emas sudah satu juta.” Mas Pri menambahkan, “Jadi 16 milyar rupiah untuk infak ya. Masya Allah.” Bayangkan, adakah dari kita yang pernah berinfak dengan nilai yang begitu besarnya? Ataukah masih menimbang untung dan ruginya dari harta yang kita sisihkan untuk urusan umat? Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Dari pernyataan dan fakta ini saja dapat membuktikan bahwa amalan yang mungkin kita lakukan tidak berarti apa-apa daripada amalan shalihnya. Dengan berinfak, kita dapat membersihkan harta dan jiwa kita sehingga harta yang Allah titipkan melalui rezeki pekerjaan, perniagaan dan lainnya dapat lebih berkah dan menjadi ladang pahala. Tiga Poin Strategi Kesuksesan Bisnis Abdurrahman Bin Auf Menuju pembahasan yang paling kita tunggu-tunggu yaitu bagaimana cara Abdurrahman Bin Auf dapat menaklukan strategi bisnis sukses agar dapat membuahkan hasil yang melimpah? Mari simak terus artikel berikut untuk mendapatkan jawabannya, 1. Memilih Target Pasar Menurut KH. Hasim Asy’ari ini, cara dalam berbisnis ala Abdurrahman bin Auf ini melakukan metode memilih target pasar terlebih dahulu. Seperti sobat reseller Evermos dapat melihat ketika kita membuka aplikasi, akan melihat menu atur target pasar yang mana dapat memilih produknya apakah mayoritas di minati oleh perempuan, atau laki-laki salah satunya. Kemudian ada juga penetapan ruang lingkup pekerjaan seperti pebisnis, wiraswasta, atau PNS misalnya. Belum lagi juga ada kolom pendidikan terakhir begitu di dalam form untuk menentukan target pasar kita yang akan berguna sekali untuk menjangkau pelanggan di Evermos. “Tujuannya adalah untuk mengetahui pasar, Al-Bukhori juga mengatakan berilmu sebelum kita beramal, maka dari itu penting untuk melihat ilmu terlebih dahulu sebelum beramal. Sama seperti melihat aplikasi Evermos harusnya kita mempelajari terlebih dahulu aplikasinya.” tutur Rayk Manggala Syah Putra. 2. Stalking, Mengetahui Kebutuhan Pasar Strategi bisnis sukses berikutnya adalah dengan mengetahui segala macam informasi yang berkaitan dengan pasar. Terkadang kendala dalam mencari tahu apa kebutuhan pasar dengan kebanyakan melakukan asumsi seperti “kayanya ini bagus” akan tetapi yang harusnya jadi poin penting adalah butuh atau tidak butuhnya. “Kalau sekarang kita sudah lihat ya ada di Google Trend untuk melakukan riset gitu ya misalkan apaan yang laku ini, misalkan.” kata Rayk Manggala Syah Putra. Menurutnya, jika kita sedang menghadapi situasi yang urgent seperti membutuhkan uang kita dapat mencoba untuk menjualkan produk ke pasar dengan melihat kecenderungan pasar. Lebih bagus lagi jika kita mempelajari psikologi konsumen itu sendiri sehingga dapat mudah mengetahui apa yang di butuhkan olehnya dan tepat penawarannya. Cara termudah adalah dengan melakukan stalking pasar, yaitu dengan memperhatikan pasar siapa saja yang menjadi kompetitor dari usaha kita. Selain itu kita jadi belajar siapa saja yang memasok barangnya, distributornya dan dimana celah kekosongannya dari sistem tersebut misalnya untuk kita tawarkan selanjutnya. 3. Tahu Level dan Tingkatan Harga yang Tepat Kemudian mengetahui level dari konsumen dan penentuan tingkatan harga yang tepat, sebab tidak semua konsumen cocok dengan harga pasar di level ekslusif misalkan sebagai strategi bisnis sukses. Nah, salah satu contoh kasus menurut Rayk Manggala Syah Putra adalah ketika kita berjualan kurma. “Misalnya kita jual kurma kualitas rendah dengan target orang-orangnya yang memiliki penghasilan rendah menjadi target marketing, kecuali sebagian orang memiliki kemampuan ekonomi yang sesuai dengan penghasilannya dapat di sesuaikan.” ungkapnya. Selain mengetahui target pasar dengan level harga yang tepat untuk di tawarkan yang tak kalah pentingnya adalah sikap kejujuran. Kita tahu bahwa fenomena asal ada pembeli yang penting dapat uang tetapi menjualkan produk dengan berbohong atau harga tidak sesuai dengan ekspektasinya maka tidak akan membuahkan berkah. Hal ini tercantum dalam Al-Quran di Surah An-Nisa ayat 29, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil tidak benar, kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.” Setelah kita menawarkan kepada pembeli dengan mengungkapkan kondisi sebenarnya dari produk yang kita tawarkan dan pembeli ridho terhadapnya maka dapat melakukan transaksi. Dari ayat tersebut memberikan pengajaran bahwa permasalahan harga sudah ada marketnya sendiri, Allah lah yang akan menjamin dari rezeki tersebut dan jangan pernah takut untuk menjualnya. Kesimpulannya apapun rezeki yang sedang kita cari, tidak ada salahnya untuk giat mencapai muslim yang sukses. Sebab dalam Islam kegiatan seperti zakat, qurban dan naik haji juga akan memerlukan biaya tambahan yang dapat kita cari melalui perniagaan yang benar sesuai syariat Islam. Keyakinan kita terhadap Allah yang memberikan rezeki juga akan mempengaruhi ikhtiar kita, maka dari itu jangan menyerah dan tetap semangat untuk berikhtiar bersama Evermos. Belum bergabung dan ingin mencoba ikhtiar agar jadi saudagar muslim yang sukses? Anda bisa klik button di bawah berikut untuk di alihkan ke pendaftaran Evermos, GRATIS! KLIK DISINI UNTUK DAFTAR Demikianlah artikel mengenai “Strategi bisnis Sukses Ala Abdurrahman bin Auf Part II,” Semoga dapat menginspirasi Anda. Sebarkan juga link artikel berikut kepada orang terdekat Anda yang membutuhkannya agar dapat bermanfaat menjalankan ikhtiar di Evermos. Jangan lewatkan artikel menarik lainnya kunjungi Blog Evermos. Related postsBerikutini Nida telah mengulas cara bisnis menguntungkan ala Abdurrahman bin Auf, 1.Modal mental lebih penting daripada modal harta Mental kaya lebih penting daripada kaya. Abdurrahman memulai bisnisnya dari nol dan mampu mengumpulkan kekayaan lebih banyak karena dia memiliki mental kaya.PRINSIP CARA BERDAGANG ABDURRAHMAN BIN AUF Sahabat quran pembaca setia Pondok Islami, salah satu sahabat Rasulullah yang terkenal dengan kemampuan berdagangnya adalah Abdurrahman bin Auf Radhiallahuanhu. Beliau tergolong dalam sahabat yang pertama-tama memeluk agama juga termasuk kedalam golongan sahabat, yang diberikan kabar gembira oleh Rasulullah, karena masuk dalam golongan sahabat yang disebutkan Rasulullah masuk surga. Selain itu Abdurrahman bin Auf pun termasuk dalam kelompok sahabat yang ikut dalam musyawarah pemilihan khalifah pengganti Umar Bin bin Auf adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup. Namanya di masa sebelum memeluk Islam adalah Abdu Amr, dan ketika masuk Islam, Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam memanggilnya dengan nama termasuk dalam kelompok sahabat yang hijrah dari Mekkah ke negeri Madinah tanpa bekal apapun. Sesampainya di Madinah, masing-masing sahabat mendapatkan seorang Saudara dari penduduk Madinah yang dijalinkan persahabatannya oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Abdurrahman bin Auf mendapatkan Saudara Sa’ad Bin Rabi Al Anshari radhiallahu anhuma.”Wahai Saudaraku, aku merupakan orang yang banyak memiliki harta di Madinah. Aku mempunyai dua kebun dan dua istri. Engkau dapat memilih kebun mana yang engkau sukai, dan aku akan memberikannya kepadamu. Akupun akan menceraikan salah seorang istriku untuk engkau nikahi.” demikian Sa’ad berkata kepada Abdurrahman bin Auf pun membalas tawaran saudara barunya tersebut dengan perkataan,”Terima kasih saudaraku, semoga Allah memberkahi keluarga dan hartamu, cukup bagiku tunjukkan dimana letak pasar kepadaku.”Sahabat Sa’ad pun kemudian membawa dan menunjukkan kepada Abdurrahman bin Auf letak pasar, dan disanalah beliau mulai melakukan perdagangan dan mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperolehnya, sedikit demi sedikit ditabung hingga semakin hari semakin pun kemudia berkata, “Dunia telah terbuka bagiku, sampai aku merasa seandainya aku mengangkat sebuah batu, niscaya aku akan mendapatkan di bawah batu itu emas dan perak.” Sungguh besar berkah yang beliau dapatkan dari Allah SWT, hingga ia mendapatkan julukan Sahabat Bertangan Emas’.Ketika terjadi peristiwa Perang Badar, sahabat Abdurrahman bin Auf pun tak ketinggalan turut berjihad fi sabilillah bersama Rasulullah. Dalam perang itu, musuh-musuh Allah pun berhasil ia kalahkan, diantaranya Umar bin Utsman bin Ka’ab ketinggalan dalam Perang Uhud, ia tak bergeming bertahan di samping Rasulullah, ketika banyak tentara Muslimin yang lari meninggalkan medan terkenal sebagai sahabat yang paling kaya, Abdurrahman bin Auf pun merupakan sahabat yang sangat terkenal akan kedermawanannya. Ia tak pernah ragu untuk mengeluarkan hartanya dalam jihad di jalan Allah. Ketika Perang Tabuk berlangsung, Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin untuk mengorbankan harta benda berdiri di tengah sahabatnya lalu berkata,”Bersedekahlah wahai kalian, karena aku ingin mengirim pasukan perang.” Mendengar itu, Abdurrahman bin Auf pun segera pulang ke rumah dan kembali lagi ke tempat Rasulullah, kemudian berkata,”Wahai Rasulullah, aku mempunyai uang sebanyak empat ribu dinar. dua ribu aku pinjamkan untuk Tuhanku, dan dua ribu lagi aku tinggalkan untuk keluargaku.”Rasulullah Shalallahu alahi wa sallam pun kemudian menjawab perkataan sahabatnya,”Semoga Allah memberkahimu di dalam harta yang engkau infakkan, dan semoga Allah memberkahimu di dalam harta yang engkau pegang.”Ketika beliau bersiap-siap menuju Tabuk untuk memerangi kaum Romawi, di perang itulah masa-masa sulit dialami Rasulullah dan para Sahabat. Beliau membutuhkan banyak kuda perang, perbekalan, dan tentara Islam. Di saat hewan tunggangan masih terbatas, datanglah beberapa sahabat yang meminta izin untuk berperang. Namun Rasulullah tolak karena kekurangan hewan tunggangan. Sehingga mereka menangis tidak ikut perang bersama kondisi kaum muslimin yang paceklik pada masa itu, hingga pasukan ini juga disebut “pasukan masa sulit”, sahabat Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf merupakan sahabat yang paling terdepan menutupi kekurangan perlengkapan perang pasukan Rasulullah, kepada sahabat Abdurrahman bin Auf pun diijabah Allah SWT. Setelah beberapa lama kemudian, sahabat Abdurrahman bin Auf pun menjelma menjadi seorang saudagar kaya raya. Beliau memiliki beberapa kafilah dagang dengan banyak pegawai di dalamnya. Beliau merupakan seorang pedagang yang sangat mahir dalam mengatur manajemen usaha yang berdagang beliau sangat terkenal dengan kedermawanannya pula. Beliau pernah mengirimkan kafilah dagang ke madinah sebanyak 700 unta, beserta pegawainya, dengan membawa gandum, tepung, minyak, pakaian, bejana-bejana, minyak wangi dan semua yang diperlukan oleh penduduk madinah. Semua barang-barang itu dijual dengan peruntukannya untuk fakir miskin di kota Madinah, yang pada masa itu sedang mengalami kesulitan wafatnya, sebelumnya beliau memerdekakan budak-budaknya. Beliau membagikan harta kepada sahabat yang pernah ikut Perang Badar masing-masing 400 dinar emas. Meskipun hartanya udah dibagi-bagikan kepada warga madinah, beliau masih mempunyai seribu ekor unta, seratus ekor kuda, dan tiga ribu ekor orang istri Abdurrahman bin Auf pun sudah mendapatkan warisan yang sangat berlimpah. Masing-masing istri diberi warisan dinar. Tak hanya sampai disitu, masih banyak sisa emas dan perak yang kemudian di potong-potong untuk dibagikan ke keluarganya berkat do’a Rasulullah kepada Abdurrahman bin Auf, sehingga hartanya menjadi berkah, bahkan saking berlimpahnya, beliau sangat kesulitan untuk kemana lagi menyedekahkan kisah sahabat Abdurrahman bin Auf ini, kita bisa mengambil banyak pelajaran tentang kehidupan, iman dan akhlak serta ilmu bisnis / dagang, yang menyebabkan beliau menjadi salah seorang sahabat Rasulullah yang paling ini 8 prinsip cara berdagang Abdurrahman Bin Auf yang bisa kita petik pelajarannya 1. Berani Memulai UsahaKisah Abdurrahman bin Auf radhiallahu’anhu di atas, memberikan gambaran kepada kita tentang bagaimana seorang Abdurrahman bin Auf memulai usahanya. Diawali dengan tangan kosong hampir tanpa modal / tanpa harta modal yang banyak beliau memulai usaha, hingga perlahan menjelma menjadi bisnis yang besar dengan harta yang seorang pengusaha yang sukses tidak lepas dari mental yang kuat, kemauan, kesungguhan/keuletan, sifat pantang menyerah, dan manajemen yang baik dari sisi keuangan serta pengelolaan dan semangat yang besar, merupakan modal awal yang dibawa Abdurrahman untuk mulai merintis sebuah usaha. Ia hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tanpa membawa perbekalan sedikitpun. Namun mampu mengambil peluang yang ada dan mengatur strategi agar perdagangannya di pasar menjadi bagi para pemula dalam berbisnis, lintasan pikiran tentang kemungkinan gagal dari bisnis yang akan dirintisnya merupakan pertanyaan yang kerap menghantui. Tidak jarang pikiran seperti itu membatasi ruang gerak, hingga membatalkan niat untuk mulai dalam usaha merupakan sebuah keniscayaan, akan tetapi bukan berarti kita kemudian menjadi takut, dan berhenti untuk selalu mecoba. Menghitung-hitung untung rugi, peluang, dan strategi dalam memulai usaha itu tetapi terlalu banyak perhitungan, akan cenderung menyebabkan kita takut untuk mencoba. Lebih baik mencoba walaupun kemungkinan akan gagal daripada tidak mencoba samasekali. Jangan juga lupakan untuk selalu mencari ilmu. Khususnya bagi para pemula, carilah ilmu untuk belajar bisnis untuk pemula, yang bisa mengarahkan dan membimbing Anda dari awal membangun sederhananya Mencoba usaha = 50% gagal atau 50% berhasilTakut / tidak mau mencoba = 100% gagal2. Jujur dan SabarKejujuran merupakan landasan utama bisnis seorang Abdurrahman bin Auf. Tak heran jika para pelanggannya menjadi puas dan memiliki kepercayaan yang tinggi kepadanya. Sehingga mereka senantiasa membeli barang dagangan yang dijual oleh Abdurrahman bin berdagang tidak disertai dengan kejujuran, maka barang yang kurang bagus kita katakan bagus. Efeknya adalah kekecewaan pelanggan, dan kedepannya mereka tidak akan pernah membeli barang dari kita lagi. Bukan hanya itu, pemberitaan dari mulut ke mulut pun menjadi efek yang sangat besar terhadap laris atau tidaknya barang dagangan yang puas dengan pelayanan dan kualitas barang yang kita jual, akan menyampaikannya kepada orang lain. Begitu pula mereka yang tidak puas, akan menyampaikannya juga kepada orang juga harus disertai dengan kesabaran, karena ketika berdagang maka sudah sangat jamak apabila dagangan kita kadang laris kadang juga sepi. Jika dagangan sepi pembeli, maka yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi atas faktor-faktor penyebab dagangan berhenti ditengah jalan ketika barang tidak laku. Jika tidak bisa dipertahankan maka ganti barang dagangan dengan sesuatu yang dibutuhkan di barang dagangan laris manis, dan kita mendapatkan keuntungan, maka jangan langsung dihabiskan untuk memenuhi keinginan-keinginan kita. Bersabarlah, pikirkan langkah apa yang harus dilakukan berikutnya, dengan hasil bin Auf ketika mendapatkan keuntungan, beliau menabungnya dan sebagiannya diputar kembali untuk modal. Begitu seterusnya sehingga lama kelamaan keuntungannya Susun Strategi Untuk Menarik CostumerSenantiasa mengamati pasar, dengan melakukan observasi mengenai keadaan konsumen. Jika kita hidup di lingkungan petani beras, maka jangan menjual beras kepada mereka, karena mereka pun pasti punya beras, tetapi cari dagangan yang barang-barang yang dibutuhkan di masyarakat menjadi tolak ukur, apa yang akan kita perjual-belikan. Sehingga kita bisa menghitung-hitung untung kita memiliki pesaing, karena ada pengusaha lain yang menjual barang dagangan yang sama, maka berusahalah tampil berbeda. Buatlah desain tempat usaha yang lebih menarik, bersih serta barang dagangan kepada para konsumen dengan melalui iklan, brosur, spanduk, dll. Manfaatkanlah teknologi terkini untuk semakin mendekatkan diri kepada para pelanggan, sehingga pelanggan merasa nyaman dan tertarik dengan perusahaan Pertahankan Kualitas BarangSatu hal yang juga kadang dilupakan oleh para pedagang adalah, tidak menjaga kualitas barang, karena ingin meraih keuntungan yang lebih banyak. Ini merupakan sebuah kekeliruan besar yang harus sedikit konsumen yang melihat kualitas barang, walaupun sedikit lebih mahal dari pedagang yang lain. Pada awalnya, mungkin keuntungan yang diperoleh menjadi sangat tipis, akan tetapi, jika kualitas barangnya baik, maka pelanggan akan tetap datang walaupun harganya Manajemen KeuanganFaktor penting lain dalam usaha adalah manajemen keuangan yang baik, perhatikan modal yang dikeluarkan dan pemasukan keuangan, termasuk didalamnya membuat laporan perkembangan keuangan perusahaan melalui neraca debet dan kredit usaha yang sedang seperti Abdurrahman bin Auf yang memiliki harta melimpah tidak terlepas dari manajemen keuangan yang baik dan tersusun rapi. Beliau juga pasti membuat pembukuan yang baik dalam setiap usaha yang besar yang beliau raih dari perdagangannya tentunya tidak beliau lakukan sendiri. Akan tetapi, ada sejumlah pegawai yang turut membantunya dalam menjalankan struktur perusahaan, termasuk juga fungsi dalam mengurusi masalah keuangan Memperhatikan Kesejahteraan KaryawanKesejahteraan karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan bisnis, agar karyawan yang sudah dibina dan dipercaya perusahaan tidak pindah ke perusahaan lain. Menjaga motivasi dan semangat kerja, serta meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan merupakan faktor penting dalam sebuah menjaga loyalitas karyawan ini, perusahaan hendaknya memberikan kompensasi kesejahteraan yang lengkap yang mampu membuat karyawan merasa nyaman bekerja pada yang diberikan oleh perusahaan tentunya akan sangat bermanfaat bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental mereka dan keluarganya. Program kesejahteraan karyawan merupakan salah satu strategi perusahaan yang harus dilakukan dengan tetap berazaskan pada peraturan yang berlaku, keadilan dan kelayakan sesuai dengan kemampuan sampai karyawan terlantar karena tidak diperhatikan, dan memberikan gaji yang tepat agar mereka bisa sejahtera. Seperti sabda Rasulullah Shalallahu alahi wa sallam. Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dan Thabrani telah meriwayatkan dari Jabi radhiallahu anhu serta Abu Ya’la juga meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,أَعْطُوا الأَجِيْرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ“Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering.”7. Menggenggam Dunia dengan Tangan Bukan Dengan HatiMeskipun termasuk sahabat yang paling kaya, Abdurrahman bin Auf tetap berprilaku sederhana dalam hidup kesehariannya. Ia tidak silau dengan harta yang dimilikinya. Seluruh harta yang ia punya tidak membuat dirinya tertipu dan tidak pula mengubah seorang Abdurrahman bin Auf dalam kesehariannya, seringkali membuat banyak orang yang tidak bisa membedakan, antara beliau dengan para budaknya ketika berjalan bin Auf mampu meletakkan dunia dalam genggaman tangannya, bukan meletakkannya dihati. Sehingga ketika hartanya diinfakkan, beliau dengan sangat ikhlas dan rela melepaskannya dan tidak merasakan kerugian sedikit Bersedekah Untuk JihadTak bisa kita pungkiri lagi bahwa saat ini, kaum muslimin butuh orang-orang Islam yang dengan ikhlas menginfakkan harta serta jiwanya untuk berjihad fi sabilillah. Tidak melulu berperang dengan dengan senjata, namun ikhlas dan rela untuk berperang dengan menginfakkan harta-harta satu pondasi kesuksesan bisnis Abdurrahman bin Auf adalah keikhlasannya dalam menginfakkan harta bendanya, bahkan jiwanya, untuk jihad fi sabilillah, jihad di jalan Allah juga artikel buku “Jackpot Rezeki“, yang membahas tentangrahasia rezeki berkah dan berlimpahFirman Allah SWT dalam Al Quran “Wahai orang2 beriman, apabila kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” QS. Muhammad 7Demikianlah 8 prinsip cara berdagang Abdurrahman bin Auf yang dapat dipelajari, dan dijadikan contoh teladan bagi para pebisnis / entrepreuner muslim. Semoga semakin banyak pebisnis muslim yang bisa mengikuti jejak Abdurrahman bin Auf, dan menginfakkan hartanya untuk jihad fi sabilillah. ditulis ulang dari group Kajian WA ISLAMADINA channel telegram kajianIslamadina
LANGIT7ID, Jakarta - Ada 6 cara bikin bisnis sukses ala Sahabat Abdurrahman bin Auf. Saudagar di zaman Nabi SAW ini terkenal dengan kepandaiannya berwirausaha dan kekayaannya. Bahkan, Abdurrahman bin Auf memulai bisnisnya dari nol. Namun, karena dia sering melakukan terobosan tak terduga justru membawanya kepada kesuksesan.
Bogor - Abdurrahman bin Auf terkenal sebagai salah satu sahabat nabi terkaya di zamannya. Hartanya nyaris tak pernah berkurang meskipun dia bersedekah dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Kendati memiliki harta yang berlimpah, namun ada kekhawatiran yang dirasakan oleh Abdurrahman bin Auf. Ia khawatir dengan hartanya yang menumpuk membuat masuk surganya lebih lama. Kekhawatiran itu muncul setelah Abdurrahman bin Auf mendengar perkataan Rasulullah SAW. Kisah Haru Wanita Mualaf, Masuk Islam Usai Koma dan Tersentuh Mendengar Al-Fatihah Kisah Karomah Habib Kuncung, Ahli Darkah yang Mampu Menembus Ruang dan Waktu Kisah Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah Lambang Keteguhan Iman dan Persamaan Derajat Manusia “Ya Abdurrahman bin Auf nanti kau masuk surga dalam keadaan tertatih-tatih, yang lain kencang, kamu tertatih-tatih,” kata Rasulullah SAW seperti disampaikan ulang oleh ulama KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya. “Kenapa ya Rasulullah?” tanya Abdurrahman bin Auf. “Duniamu harta kebanyakan,” ujar Rasulullah SAW. Sejak saat itu Abdurrahman bin Auf berusaha untuk menghabiskan hartanya. Namun nyatanya harta dia semakin berlimpah hingga akhir hayatnya. Abdurrahman bin Auf menjadi salah satu orang yang masuk surga lebih cepat karena hartanya. Saksikan Video Pilihan IniBisnis Miliaran dari Ternak Kambing Jenis Unggul di CilacapIlustrasi Bisnis Online. Foto Unsplash/John SchnobrichSalah satu sumber kekayaan Abdurrahman bin Auf diperoleh dari bisnis yang dijalankannya. Sebagai pebisnis muslim sudah sejatinya belajar bagaimana menjalankan bisnis yang sukses dan berkah seperti Abdurrahman bin Auf. Terkait ini sudah dikupas dalam webinar yang digelar Lazismu beberapa waktu lalu. Webinar yang mengangkat tema “7 Langkah Menjadi Kaya dan Sukses Ala Abdurrahman Bin Auf” menghadirkan pembicara Ustaz Valentino Dinsi. Mengutip laman resmi berikut 7 rahasia berbisnis sahabat nabi Abdurrahman bin Auf. 1. Menerapkan Sistem Keyakinan atau Believe System Berdasarkan geografis, saat itu Kota Makkah dan Madinah banyak membutuhkan kebutuhan pokok dibandingkan dengan pertanian. Maka dari itu, dengan keyakinannya Abdurrahman bin Auf memulai bisnis kebutuhan pokok. 2. Menjadikan Penduduk Madinah Sebagai Partner Bisnis Tidak semua bisnis bisa digeluti sendiri, ada kalanya memerlukan partner untuk menunjang aktivitas bisnis lebih baik. Hal ini juga dilakukan oleh Abdurrahman bin Auf yang kala itu mengajak kaum Anshar Madinah untuk berbisnis kebutuhan pokok. 3. Menjual Barang dengan Kualitas Terbaik Melihat tata cara Rasulullah SAW dalam berdagang, Abdurrahman bin Auf menjual barang-barang bisnisnya dengan kualitas yang Membangun Super TimIlustrasi Tim Kerja Credit berbisnis pentingnya sumber daya manusia SDM yang berkualitas. Untuk itu, Abdurrahman bin Auf memilih SDM terbaik sehingga dapat membangun super tim. 5. Menjadi Pemimpin atau Pengusaha yang Terpercaya Jujur salah satu kunci dalam kesuksesan berbisnis. Abdurrahman bin Auf terkenal sebagai pebisnis yang jujur sehingga ia dipercaya oleh banyak orang. 6. Membangun Sistem Bisnis Abdurrahman bin Auf juga membangun sistem dalam bisnis. Ini untuk memudahkan dalam menjalankan bisnisnya. 7. Melakukan Sedekah Dalam menjalankan bisnisnya, Abdurrahman bin Auf getol bersedekah. Sedekah tidak membuat hartanya berkurang.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.Berikuttips rahasia suksesnya Abdurrahman bin Auf dalam berbisnis, di antaranya: 1. Esensi Bisnis. "Saya tidak mau keuntungan yang banyak," kata Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman lebih memilih margin sedikit, volume penjualan banyak. Dia memilih untuk menjual produk Rp10 rupiah tetapi terjual banyak, dibandingkan Rp100 ribu hanya terjual satu.Ilustrasi dari teman-teman semua, kali ini aku mau sharing sebuah strategi berbisnis, nih. Seperti yang teman-teman ketahui bahwa Islam menganjurkan umatnya untuk berdagang atau berwirausaha. Strategi ini dicontohkan langsung oleh sahabat terkaya Rasulullah yaitu Abdurahman bin Auf. Pastinya Strategi bisnis ini gak hanya menguntungkan di dunia aja, tapi juga di akhirat. Oleh karena itu, strategi apa aja sih yang diterapkan oleh Abdurahman bin Auf ini?Untuk lebih lanjut, yuk simak pembahasan berikut ini!Tunggu... tunggu, memang siapa sih, Abdurahman bin Auf?Abdurahman bin Auf ini merupakan salah satu sahabat Rasulullah yang kaya dan dermawan yang usianya lebih tua 10 tahun dari Rasulullah nih teman-teman. Selain itu, Beliau juga merupakan As-Sabiqunnal Awallun orang-orang yang pertama yang menerima aqidah islam lewat perantara sahabat Abu Bakar As-Siddiq di rumah sahabat Arqam bin Abi Arqam. Lebih keren lagi, beliau juga termasuk dalam salah satu dari sepuluh sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga lewat perantara lisan Rasulullah loh! yuk simak hadits nya الْجَنَّةِ وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِي الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ . رواه الترمذيDari Abdurrahman bin Auf, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’ad di surga, Sa’id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga.” HR. At-TirmidziTapi dengan semua keutamaan yang Abdurahman bin Auf miliki, itu semua tak membuatnya luput dan lupa untuk berdakwah dan beramal di jalan Allah, lho. Keren banget, ya!Lalu, amal sholeh apa yang dicontohkan beliau dalam berbisnis?Tadi sempat disinggung nih, kalau Abdurrahman bin Auf juga termasuk sahabat yang sering mendermakan hartanya di jalan Allah SWT. Yuk, lihat beberapa harta beliau yang digunakan di jalan bin Auf menyumbang sebanyak 4000 dirham, 500 kuda perang dan unta untuk keperluan Perang Tabuk pada tahun Kesembilan Hijrah. Menurut rumor, separuh dari harta yang bin Auf juga menyantuni para veteran Perang Badar yang masih hidup waktu itu dengan santunan sebesar 400 dinar emas sekitar Rp 480 juta per orang untuk veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 bin Auf menjual tanah dengan harga dinar sekarang senilai Rp 43 Miliar uang sekarang dan dibagi kepada Bani Zuhrah, istri-istri Nabi Muhammad Saw, anak yatim dan fakir bin Auf menyumbangkan 700 ekor unta yang penuh dengan barang keperluan yang baru balik bersama rombongan bisnis kepada penduduk apa saja yang diambil oleh Abdurahman bin Auf dalam menyeimbangkan bisnis dan kedekatannya dengan Allah?a. Percaya diri dan mandiriPercaya diri dan mandiri ini penting banget untuk dijadikan modal dasar dalam berbisnis loh teman-teman. Hal ini dicontohkan Abdurahman bin Auf ketika hijrah ke Madinah tanpa membawa hartanya dan ditawarkan setengah harta orang terkaya di madinah saat itu, Saad bin Rabi’. Beliau menolak tawaran tersebut dan hanya meminta untuk ditujukan di mana pusat penjualan di Madinah. Benar saja, hanya beberapa hari beliau menjadi salah satu orang terkaya di Madinah saat itu. Kira-kira kalau kita di posisi beliau saat itu akan pilih apa ya?b. Bisnis halal modal, proses, hingga penjualanAneh dan lucu ya, jika kita paham bahwa Allah satu-satunya pemberi rezeki tapi di saat bersamaan kita melakukan hal yang tidak Allah ridhoi untuk menjemput rezeki-Nya. Gak hanya sumber modal nih, tetapi proses hingga penjualan pun juga harus mencari Ridha-Nya. Karena rasa takut kepada Allah SWT, Abdurahman bin Auf selalu memastikan semua dalam koridor hukum-hukum Islam yaitu Al-Quran dan bimbingan Rasulullah. Ini disebabkan sahabat Abdurahman bin Auf sangat paham bahwa semua yang dilakukannya akan sama juga gak kalah penting nih. Hal ini dapat kita teladani dari sahabat Abdurahman bin Auf. Ketika beliau berkumpul di tengah kelompok khafilah dagangannya tidak bisa dibedakan mana Abdurrahman bin Auf mana karyawannya. Di dalam sebuah tim, kebersamaan sangat diperlukan walaupun ia adalah pemilik khafilah dagang namun ia tetap turun langsung mengurus khafilah dagangannya. Ia selalu menjunjung tinggi arti kerja sama dengan semua rekannya. Keren banget, kan?d. Melakukan ekspor-imporGak hanya sekitar Makkah dan Madinah, beliau juga melakukan ekspor-impor barang. Dengan begitu, wilayah pasar Abdurahman bin Auf kian meluas bahkan sampai luar jazirah Arab loh! Dengan cara ini, target pembelinya akan semakin luas dan bertambah banyak. Sehingga, prospek penjualan menjadi Menjaga kepercayaan relasi bisnisKepercayaan pelanggan atau konsumen adalah hal yang harus diprioritaskan dalam berdagang. Seperti halnya Abdurahman bin Auf yang selalu teliti memastikan bahwa barangnya tidak ada yang cacat atau rusak. Dengan cara ini, beliau membangun kepercayaan relasinya juga menunjukan integritasnya sebagai seorang pengusaha muslim yang tertanam pada dirinya. Walaupun dijamin masuk surga, tapi kalian tau gak sih bahwa beliau dikabarkan Nabi akan masuk surga secara perlahan?. Tapi jangan salah, beliau bukan karena kurang amalnya, akan tetapi karena seluruh hartanya yang melimpah itu akan dihisab satu per satu. Dari sini, motivasi beliau dalam bersedekah kian bertambah. Ia tidak pernah perhitungan dalam sedekahnya sampai-sampai masyarakat Madinah mengakui kemurahan hatinya. g. Kualitas barang dan pelayananPelayanan yang diberikan Abdurahman bin Auf bukan memang luar biasa banget nih. Mengutip hadits Rasulullah yang berbunyi “Katakanlah kebenaran walau itu pahit” Abdurrahman bin Auf selalu memberitahukan kepada konsumen di mana letak cacat atau kekurangan dan akan menurunkan harganya. Panutan banget kan sahabat Rasulullah yang satu ini!Nah, dari strategi Abdurahman bin Auf tadi pastinya banyak banget teladan-teladan yang bisa kita ambil. Dari mulai nilai kejujuran, kepercayaan diri, dan kemandirian. Hal tersebut ia raih enggak jauh dengan mengikuti syariat yang telah Allah perintahkan. Dengan gaya hidup yang sederhana ia memilih untuk mendermakan banyak hartanya di jalan Allah. Kalau beliau saja yang dijuluki sahabat terkaya Rasulullah dan ada jaminan baginya surga masih berusaha untuk mencari harta untuk didermakan di jalan Allah, lantas siapa kita yang gak punya jaminan surga tapi masih bersusah payah mencari harta hanya untuk kesenangan dunia semata? Semoga kelak kita bisa disatukan lagi di surga-Nya kasih sudah membaca sampai akhir. Semoga banyak manfaat yang bisa diambilN7XTsX. 400187491418482253252457262