Contoh 2 : diawali dengan latar dan kegiatan tokoh Di keheningan malam Kura-kura nampak tidur pulas bersama Katak sahabat baiknya. Sudah dua bulan ini Kura-kura sakit dan sahabatnya dengan setia mendampinginya Contoh 3 : diawali dengan latar di masa lalu Pada zaman dahulu, hiduplah sekelompok gajah raksasa. Pada siang terik
Kura-kuta pun kaget dan marah dengan perilaku monyet tersebut. Monyet pun tidak menghiraukan kura-kura dan melanjutkan untuk makan pisang sampai kenyang. Namun tanpa disadari, ada salah satu dahan pusang yang tetak dan akhirnya dahan itu jatuh bersama monyet.
Kura-kura yang merasa sedih itu meninggalkan Monyet yang masih berada di atas pohon. c. Monyet tidak memenuhi janji membagi pisang sehingga Kura-kura merasa sedih dan marah. d. Setting atau latar cerita dalam teks fabel adalah cakupan atau ruang lingkup di mana karakter hewan memainkan adegan demi adegan. Latar cerita bisa berupa latar waktu, latar tempat, latar tokoh, dan latar suasana. Latar yang biasanya dijadikan setting untuk teks fabel biasanya di hutan, di kebun, di sungai, di gunung, atau di laut/danau.
PERBANDINGAN ALUR, LATAR DAN AMANAT ANTARA DONGENG KEṬÈK LAN KOERA KARYA M. SASTRADIARDJA DENGAN DONGENG KERA DAN KURA-KURA KARYA AJIP ROSIDI Oleh Sinta Elistasari 08205241067 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persamaan maupun perbedaan alur, latar, dan amanat dalam dongeng Keṭèk lan Koera karya M.
Tiba-tiba monyet berhenti bergayut dan memerhatikan sesuatu, apa pula yang dilihatnya? “Ranumnya buah-buahan di sini. siapa punya agaknya?” kata monyet. “Oh, rupanya sang kancil dan kura-kura.” Balas monyet sendiri selepas melihat sang kancil dan kura-kura yang ada di situ. Begitu rajin mereka bekerja. bukan seperti engkau monyet. mTMTlp. 251 295 176 119 196 301 114 96 108

latar cerita monyet dan kura kura